Saturday, April 23, 2011


METODE DARCY

Asumsi = Aliran/fasa

     Stedy state

     Aliran radial

     Homogeny


 

Q = 7,08 . 10-3 K.h (Pr - Pwf)

    µ0 . Bo (ln re/rw + S – 0.75)


 

J = 7,08.10-3 k.h

    µ0 . Bo (ln re/rw + S-0,75)


 

Q =    J (Pr - Pwf)

Q =    PI (Pr-Pwf)


 

ket :     K : permeabilitas (MD)

    h : ketebalan formasi (Ft)

    Pr: tekanan reservoir (Psi)

    µ0: Viskositas oil (Cp/p)

    Pwf: tekanan air dasar sumur (Psi)

    Bo: Faktor volume formasi minyak (BBL/STB OIL)

    re: jari-jari pengurasan (acre)

    rw: jari-jari sumur (Ft)

    S : Skin (dimension)


 

IPR (INFLOW PERFORMANCE RELATIONSHIP)

Adalah perilaku aliran fluida dari reservoir ke dasar sumur. Hal ini terjadi pada kondisi alirannya 2 fasa.

Terjadinya aliran 2 fasa apabila adanya perubahan temperature dan tekanan dimana tekanan berada di bawah tekanan titik kritik (critical point).

Metode yang dilakukan pada IPR :

  1. Vogel
  2. Standing
  3. Horizon
  4. Fetkhovich
  5. PS
  6. Shell

 

IPR metode Vogel memiliki asumsi-asumsi sebagai berikut :

  1. Aliran 2 fasa
  2. No skin (ini adalah kelemahan Vogel)
  3. Open hole
  4. Steady state (bentuk aliran)
  5. Homogeny (Radial)

 

Fungsi dari kurva IPR adalah untuk mengetahui kondisi sumur dengan mengetahui Pr, Qmax dan Pwf maka akan diperoleh Qo.

Yang membedakan metode IPR dengan ayang lain adalah :

  1. Skin
  2. Stedy state (aliran/jenis aliran)
  3. Radius pengurasan

 

BERSAMBUNG……….

1 comment: